PSP News, JAKARTA – IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019. Acara dengan tema “Shaping Indonesia’s Future” ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta.
IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di tanah air ini akan dihadiri oleh 1500-an pemimpin millennial.
Muda bukan berarti harus mengalah kepada yang tua. Itulah semangat yang dijiwai oleh Prananda Paloh.
Bermodalkan tekad ingin mengabdi kepada bangsa, putra dari pendiri Partai NasDem, Surya Paloh ini sudah duduk di kursi parlemen sejak usia 26 tahun.
Untuk periode 2014-2019, lelaki kelahiran 21 September 1988 ini bertugas di DPR RI Komisi I membidangi pertahanan, intelejen, luar negeri, komunikasi, dan informasi.
1. Telah melanglang buana di berbagai institusi pendidikan di luar negeri
Prananda saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Garda Pemuda NasDem. Jabatan strategis itu tidak lepas dari kepribadiannya yang visioner dan keinginan untuk terus belajar.
Politikus kelahiran Singapura ini merupakan alumni Monash University jurusan politik tahun 2012. Sebelumnya, ia juga menjajal pendidikan di ISS International School Singapore pada 2002-2007 dan United World College of South East Asia Singapore pada 2000-2002.
Di dunia karier profesional, Prananda pernah menjabat sebagai komisioner untuk PT Citragraha Nugratama, PT Citra Jambaran Indah Hotel, dan PT Media Property Indonesia. Sebelumnya, pada 2010, ia merupakan Direktur untuk PT Surya Jaya Capital.
2. Mendeklarasikan berdirinya Liga Mahasiswa NasDem, gebrakan untuk kaum muda
Salah satu gebrakan Prananda di kancah politik adalah mendirikan Liga Mahasiswa NasDem dan ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umumnya untuk periode 2011-2013. Menurut dia, langkah tersebut harus diambil guna mencegah fenomena anti-politik di kalangan millennial semakin meluas.
Di matanya, pemuda adalah pejuang restorasi Indonesia. Oleh sebab itu, kawula muda sangat tidak boleh merasa alergi dengan politik.
3. Hobi bermain biliar
Di samping kesibukannya sebagai legislatif, ternyata Prananda memiliki hobi bermain biliar. Hobi tersebut dimulai sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ia bahkan pernah mengikuti kompetisi amatir dan memenangkan hadiah senilai US$1.000.
“Hobi main biliar. Sudah sejak SMP, sampai kuliah masih main. Dulu waktu SMA pernah ikut kompetisi amatir. Alhamdulillah dapat juara 3,” kata Prananda sebagaimana wawancara dengan Asumsi.co pada 13 September 2018.
4. Membawa nama besar sang ayah adalah suatu keuntungan
Prananda tidak menampik bila kiprahnya di kancah politik bisa meroket lantaran nama besar sang ayah. Baginya, hal itu menjadi tantangan sekaligus peluang.
“Gak bisa dipungkiri juga nama besar bapak suatu amanah. Tapi syukur Alhamdulllah saya gak punya bapak yang memaksakan kehendak. Paling kasih saran, masukan, dan nasihat. Dari situ menjadi suatu kekuatan,” lanjut dia.
5. Ada 3 pesan dari sang ayah kepada Prananda
Untuk Pemilihan Legislatif 2019, dia kembali bertarung di Dapil Sumatera Utara I nomor urut 1. Dia akan bersaing dengan sejumlah nama besar, salah satunya adalah Yasona Laoly yang saat ini menjabat sebagai Kemenkumham RI.
Selama berjuang di dunia politik, Prananda selalu memegang teguh tiga pesan sang ayah.
“Sebenarnya banyak ya. Tapi yang pasti, satu jaga reputasi, kemudian jaga nama baik, ketiga jangan lakukan hal-hal yang memalukan, seperti korupsi atau terlibat skandal,” tutur dia.