PSP News — Ketua Umum Garda Pemuda NasDem Prananda Paloh mengingatkan kembali amanat Presiden pertama Bung Karno.
Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu suku, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke.
“Jangan ada di antara kita saling hasut-menghasut, saling curiga,” ujarnya dalam pidato peringatan HUT RI ke-72 di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Kamis (17/8/2017), seperti yang terlampir dalam keterangan persnya.
Prananda menjelaskan tidak berbeda dengan negeri kita, NasDem adalah Indonesia dalam bentuk yang lebih kecil. Pekerjaan Restorasi Indonesia yang sedang digalang bukanlah pekerjaan semalam suntuk.
“Ini pekerjaan maha berat. Jika kita tidak bersatu, maka cita-cita Restorasi ini akan jalan di tempat,” katanya.
Dia berkaca dari negeri-negeri di Eropah dan Timur tengah, pekerjaan membangun bangsa adalah lifetime process. Kita tidak ingin Indonesia menjadi seperti Yugoslavia yang terpecah menjadi 6 (enam) negara, atau negeri-negeri di Timur Tengah yang harus berperang melawan bangsanya sendiri.
Dalam satu abad ini, sudah ada 10 negara yang hilang dari peta dunia. Semua akibat gagalnya mengelola perbedaan yang berujung pada peperangan.
“Dan Garda Pemuda NasDem akan menjadi garda terdepan untuk menjaga dan merawat Indonesia bersama elemen-elemen termaju dalam masyarakat,” katanya.
Di akhir pidato, Prananda mengutip sebuah pepatah arab yang berbunyi Hubbul wathon minal iman yang artinya mencintai tanah air dan bangsa adalah sebagian dari iman.
“Apapun agamamu, apapun sukumu, mencintai Indonesia, merawat dan menjaga kebhinekaan adalah tugas sejarah yang harus kita emban, khususnya bagi para kader Garda Pemuda NasDem,” pungkasnya.
Sumber : TribunNEWS