PSP News — Peristiwa semalam masih melintas di pikiran saya. Saya masih terkenang dengan betapa dewasanya para elite politik kita. Selama ini banyak orang yang mengira mereka sedang berkonflik.
Banyak yang pikir mereka marahan. Ternyata semuanya baik-baik saja. Mereka saling merindukan. Mereka saling menyayangi. Mereka saling membutuhkan.
Pelajaran penting dari politik kita adalah jangan mudah baper. Jangan mudah terpengaruh dengan apa kata sejumlah orang yang bisa jadi dipanasi netizen di media sosial. Kalau Anda baper, bisa-bisa Anda kehilangan kesempatan untuk berpikir yang terbaik bagi bangsa.
Seorang ilmuwan bilang, politik itu laksana panggung depan dan panggung belakang. Di panggung depan, para tokoh seolah-olah terlihat marah dan berkonflik. Tapi di panggung belakang, mereka bisa berangkulan dan saling tertawa bersama.
Pelajaran lain adalah jangan sensi dalam politik. Masak hanya karena tidak jabat tangan tiba-tiba Anda mau putuskan silaturahmi dengan seseorang. Padahal, seperti kata Pak Surya Paloh semalam, Ibu Megawati hanya lupa. Manusia memang tempatnya kekhilafan.
Apa pun perbedaan pendapat, apa pun kepentingannya, apa pun targetnya, semua pihak pasti akan mengarah ke tujuan yakni untuk kepentingan bangsa. Politik itu hanya satu jalan menuju ke arah cita-cita bangsa. Semua ingin agar bangsa ini bisa jadi bangsa yang mandiri, kuat, dan berdaya saing.
Demi kepentingan bangsa, semuanya akan bersatu kembali. Biar pun berbeda pandangan, tetap tidak akan memutus tali silaturahmi yang telah dibangun. Dahulu, para pendiri bangsa kita menunjukkan indahnya silaturahmi di tengah perbedaan.
Kini, kita pun akan mewariskan satu keping sejarah mengenai silaturahmi antar elite bangsa. Kita bangga karena menjadi bagian dari sejarah itu.