PSP News — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tengah mempersiapkan nama-nama yang akan dimasukan ke dalam kabinet pemerintahan yang dipimpinnya pada periode mendatang. Sejumlah nama santer dibicarakan, diantaranya adalah sejumlah nama anak ketua umum partai politik.
Sejumlah nama anak ketum parpol yang digadang-gadang berpeluang untuk menjadi menteri Jokowi jilid II yakni, Angela Tanoesoedibjo (Putri Ketum Perindo), Puan Maharani (Putri Ketum PDI-Perjuangan), Agus Harimurti Yudhoyono (Putra Ketum Partai Demokrat), dan Prananda Surya Paloh (Putra Ketum Partai NasDem).
Pengamat Politik asal Universitas Padjadjaran (Unpad) Idil Akbar menilai jika putra ketum parpol tersebut memiliki peluang untuk menjadi menteri. Namun, sambung Idil, banyak pertimbangan yang harus diambil Jokowi untuk memasukkan nama-nama tersebut ke dalam susunan kabinet menteri.
“Kalau peluang saya kira tidak menutup kemungkinan adanya peluang itu. Hanya jika melihat seberapa besar saya kira akan balik pada seberapa jauh hitungan politik yang reliable bagi pemerintahan Jokowi – Amin dengan memasukkan mereka ke dalam kabinet,” kata Idil, Jumat (19/7/2019), dikutip dari okezone.com.
Idil menduga bahwa yang memiliki peluang lebih besar adalah anak ketum parpol yang masuk dalam kolasi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
“AHY saya kira agak berat untuk dilibatkan dalam kabinet. Pertama karena pertimbangan bukan bagian dari koalisi, kedua karena juga pertimbangan politik kepartaian terutama hubungan ketum PDIP dan Demokrat yang masih dingin, dan ketiga, ini juga penting menurut saya, karena demokrat partai yang dinilai selalu mencari aman dalam sikap politik,” ungkapnya.
Putri Hary Tanoesoedibjo dianggap punya peluang cukup besar bisa masuk dalam susunan kabinet. Pasalnya, peran sang ayah sangat berpengaruh dalam pertimbangan strategis terutama di jaringan media untuk Indonesia lima tahun kedepan.
“Keberadaan Angela akan bisa berkontribusi didalam mensosialisasikan program pemerintahan dalam 5 tahun ke depan. Sehingga peluang Angela menurut saya sedikit lebih baik daripada AHY,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Puan Maharani, Idil memprediksi akan diberikan jabatan sebagai Ketua DPR.
“Puan saya kira akan dipertimbangkan pada posisi lain yang lebih strategis, yakni sebagai Ketua DPR RI. Sehingga kemungkinannya untuk terlibat dalam kabinet tidak begitu besar. Hanya jika pun arah politik Puan tidak diplot untuk Ketua DPR, maka posisi menteri saya kira masih tetap dipertahankan,” paparnya.