Dalam bidang ekonomi, paradigma lama kita adalah mengandalkan UTANG dan eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) Tak terbarukan dan Terbarukan tapi Tak Dibarukan atau dikenal dengan istilah “Tebang, Sedot, Keruk” dan juga paradigma Tingginya GINI Ratio atau tingginya ketidakmerataan pendapatan penduduk.
Dampak dari semua ini adalah rusaknya hutan, alam akan habis di eksploitasi serta munculnya kesenjangan sosial yang tinggi.
Pada bidang Ekonomi, perlu ditanamkan paradigma baru dengan mengandalkan Investasi, dari Sumber Daya Manusia dan SDA Terbarukan atau ABADI.
Implikasinya, diharapkan Ekonomi akan baik dan daya beli masyarakat akan semakin meningkat. Kesejahteraan akan semakin merata dan nyata.
Karena kita mendasarkan ekonomi pada keunggulan kita yaitu Berbasis Sumber Daya Alam terbarukan (Abadi) seperti : Matahari/Laut/Manusia/Gunung Berapi dan kombinasinya , yang mana akan menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi yg unggul dan sustainable, baik secara Comparative maupun Competitive Advantage.
Potensi ini saja, jika dikemas dalam satu paket investasi yang jelas, pasti akan mendatangkan investasi asing untuk berkolaborasi secara mutual benefit.
Oleh : Prananda Surya Paloh