PSP News, Semarang — Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem, Prananda Paloh, mengungkapkan, nasionalisme tak bisa dipisahkan dengan agama. Karena agama menjadi dasar untuk berjuang bagi negara. Mencintai negara menjadi bagian dari iman.
“Saya merasa bangga diundang hadir dalam Rakernas ini. Saya punya kedekatan emosional dengan para ulama ahli thoriqoh, yang dalam perjuangannya memberi harga mati bagi NKRI,” tegas putra Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tersebut, saat memberi sambutan pada Rakernas I Jami’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (Jatmi) di Ponpes Al Madani, Plalangan Gunungpati Semarang, Sabtu (24/11).
Prananda juga mengaku bangga dengan kiprah Jatmi yang selama ini memperjuangkan spirit “hubbul wathon minal iman” (mencintai negara sebagai bagian dari iman).
Dia mengaku prihatin jika akhir-akhir ini muncul gerakan radikalisme dan kelompok-kelompok garis keras yang mengadu domba anak bangsa sesama muslim.
“Jangan sampai kita terpecah belah, diadudomba dengan sesama muslim. Mari bersama-sama kita jaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Menurut Prananda, nasionalisme tak boleh dipisahkan dari agama. Karena agama memberi semangat moralitas dan iman untuk membangun bangsa dan negara.
Tanpa nilai moral dan iman, menurut dia, akan banyak orang pintar dan tokoh besar di negeri ini. “Tapi tanpa iman dan moral, negeri ini akan rusak karena pemimpinnya tak memiliki nilai keimanan dan moralitas,” tegasnya.
Diakhir sambutannya, Prananda meminta agar para ulama mendoakan kesehatan para pemimpin di negeri ini untuk dijauhkan dari khilaf dan salah dalam memimpin rakyat, serta mendoakan bangsa ini agar bersatu dan menjaga keutuhan NKRI.