PSP News — Politisi Partai NasDem yang duduk di Komisi I DPR RI, Prananda Surya Paloh memperkenalkan NasDem kepada Kaukus Social Democracy (SocDem) Asia sebagai partai politik yang memiliki semangat keberagaman dalam mewujudkan kesejahteraan.
Dengan semangat keberagaman, kata Prananda, Partai NasDem mampu merangkul dan menerima masukan dari beragam elemen masyarakat. Nantinya hal itu menjadi konsensus bersama mewujudkan kesejahteraan.
“Tidak ada parpol yang lebih hebat dari NasDem, yang bisa mengumpulkan semua organisasi sosial, agama, organisasi apapun. Kita dekat dengan NU, Muhammadiyah, Walhi dan sebagainya. Itu semua memberi masukan untuk diimplementasikan menjadi program NasDem,” kata Prananda saat memberikan materi dalam pertemuan Kaukus SocDem Asia, di Jakarta, Rabu (4/12).
Politisi NasDem dari daerah pemilihan Sumatera Utara (Sumut) I itu menambahkan, NasDem mempunyai cara mengatur agenda regional atau internasional dalam kebijakan publik. Pengaturan itu melalui pengaruh informal kepada Presiden dan kabinet, (NasDem memiliki tiga menteri kabinet), juga melalui perwakilan di parlemen (NasDem memiliki 59 anggota DPR, termasuk 1 Wakil Ketua DPR) untuk diplomasi di parlemen.
Sebagai partai modern, NasDem selalu aktif terlibat dalam agenda penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial baik dalam negeri maupun kebutuhan dunia internasional. Karena itulah fungsinya sebagai partai politik di era demokrasi. Demokrasi Indonesia yang semakin baik, menjadi modal dalam menyejahtarakan masyarakat.
Prananda yakin forum SocDem Asia itu dapat memberikan masukan-masukan baru khususnya bagi Partai NasDem dan secara umum bagi kemajuan Bangsa Indonesia.
“Saya yakin semua delegasi ini sebagai anggota Social Democracy, pasti dapat memberikan warna-warni yang lebih bagus untuk demokrasi dan kemajuan Bangsa Indonesia,” katanya.
Prananda juga menjelaskan, capaian Partai NasDem dalam mewujudkan kesejahteraan skala international seperti turut membantu kemerdekaan Palestina, membantu konflik Rohingya, mendesak dan membantu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk meratifikasi Perjanjian Paris (termasuk memprakarsai gerakan ini) dan lain-lain.