Agenda demokratisasi tidak akan bisa terwujud melalui gerakan rekayasa yang dilakukan pihak-pihak dari luar Suriah. Termasuk, klaim gerakan demokratisasi yang dimotori Amerika Serikat dan NATO.
Begitu kata Wakil Ketua Fraksi Nasdem Prananda Paloh dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (19/10).
“Upaya militer Eropa dan Amerika dalam mendukung oposisi Suriah dengan melibatkan pasukan Wahabi internasional, terbukti tidak efektif dan kontraproduktif. Bahkan melahirkan kembali genre kelompok militan yang lebih zalim dan lalim lagi, yaitu ISIS,” jelasnya.
Dijabarkan Prananda bahwa klaim AS yang ingin mendemokratisasi Suriah lewat tekanan militer justru telah berbalik menampar kewibawaan Amerika Serikat. Ini lantaran AS dianggap telah mengkatalisasi munculnya ISIS dan mereka dianggap telah gagal memberantas ISIS.
Situasi inilah yang kemudian mampu dibaca Rusia. Apalagi saat ini Russia setuju membantu Suriah secara militer memerangi ISIS sebagai ancaman global dan nasional Suriah.
“Dunia akhirnya seperti menggantungkan harapan pada Rusia. Inilah kecerdasan politik Rusia dalam memainkan peranannya,” ucap anak Ketua Umum Nasdem Surya Paloh itu.
Namun demikian, Prananda juga tidak menutup mata bahwa ada kepentingan tertentu dari pihak-pihak di luar Suriah. Termasuk terhadap gerakan yang mengaku berupaya membangun Suriah yang lebih demokratis.
Oleh karena itu, anggota Komisi I DPR RI berharap Indonesia bisa ikut memainkan peran positif dalam konflik berkepanjangan ini. Sebagai warga dunia, Indonesia, harus dapat memainkan peran yang positif dalam konflik tersebut. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia.
“Kita bisa menyerukan resolusi untuk penyelesaian politik oposisi vs pemerintah dengan jalan damai. Kemudian menyatukan kekuatan Suriah, Russia, Eropa, Amerika bahkan jika diperlukan Indonesia, untuk menghantam ISIS dan membebaskan warga dunia yang menderita di bawah cengkeraman mereka,” tandasnya.
Sumber : http://dunia.rmol.co/read/2015/10/19/221302/Rusia-Cerdas-Mainkan-Peran-di-Suriah-