Adanya insiden sosial di wilayah Tolikara, Papua yang
menelan korban jiwa, luka-luka dan harta benda, saya ingin memberikan pandangan bahwa peristiwa tersebut sangat memprihatinkan. Meskipun bisa diselesaikan secara damai dan bermartabat.
Wilayah Tolikara adalah wilayah yang tidak bermasalah secara konflik horizontal terkait agama. Sehingga yang harus dilakukan adalah meningkatkan dialog dan “pengertian” diantara umat beragama disitu.
Umat Kristen selama ini telah menerima dan berdampingan secara damai dan indah. Sebaliknya umat Islam juga tidak segan menunjukkan pengertian dengan kebijaksanaan lokal pada umat lain. Ini seperti dicontohkan pada umat Islam di Bali yang menghormati suasana sunyi pada Hari Raya Nyepi umat Hindu Bali.
Saya juga menghimbau hal ini diselidiki secara tuntas, oleh hukum. Siapapun pihak yang bersalah baik oknum dari masyarakat atau aparat harus berhadapan dengan hukum.
Namun lebih penting lagi, penyelesaian harus memperhatikan akar masalah, rasa keadilan sosial bagi masyarakat Papua, terutama warga Tolikara. Untuk itu penyelidikan secara komprehensif dari universitas dalam bentuk riset sosial juga sangat penting. Untuk memberikan panduan ilmiah pada penyelesaian masalah sosial yang kian menyeruak dan kompleks.