Partai Golkar dinilai tidak peka terhadap publik dengan memberikan jabatan Ketua Fraksi kepada Setya Novanto.
“Ketidak pekaan Golkar karena publik sudah kehilangan kepercayaan terhadap pejabat publik asal Golkar tersebut,” kritik Politikus NasDem Prananda Surya Paloh kepada Tribun, Jumat (18/12/2015).
Dia melihat ketidakpekaan Golkar yang mendudukkan Setya Novanto di kursi Ketua Fraksi akan memberikan konsekuensi logis negatif pada partai berlambang Beringin itu.
Lalu siapakah yang harusnya menduduki jabatan kursi ketua DPR?
Putera Ketua Partai NasDem Surya Paloh ini menilai seharusnya pilihan itu mengacu pada logika demokrasi.
Yakni, pemenang pemilu lah yang berhak menduduki kursi DPR 1.
“Dengan melakukan pengembalian pada UU MD3 sebelumnya dan kocok ulang,” ucap Prananda Paloh.
Mundur dari Ketua DPR RI, akhirnya Setya Novanto kembali dipercaya menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPR RI.
Ini kedua kalinya bagi Setya Novanto menjadi ketua Fraksi Golkar di DPR.
Pasalnya sebelum menjabat ketua DPR, dia dipercaya menjadi ketua fraksi pada periode sebelumnya (Tahun 2009 – 2014).